Rabu, 01 Desember 2010

Pemahaman Puisi

UNTUK MEMAHAMI PUISI, ADA BEBERAPA SYARAT YANG PERLU DIPERHATIKAN, SYARATNYA ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT:

1. Mengubah Larik Puisi
2. Pertalian Makna Pada Larik


1. Mengubah Larik Puisi
   Mengubah leret atau larik-larik puisi dan menambahkan tanda baca (bila perlu), gunanya untuk memudahkan pemahaman. misalnya kita ambil sebagian conto puisi yang berjudul "Priangan si Jelita" yang dikarang oleh Ramadhan K.H berikut ini:

    Berbelit jalan
    ke Gunung Kapur,
    antara Bandung dan Cianjur
            (tanah Kelahiran II)

   Untuk memahami puisi tersebut, maka bait dari puisi tersebut dapat kita ubah menjadi :
    "Berbelit jalan ke Gunung Kapur/antara Bandung dan cianjur"

   Perhatikan pula bait I puisi "Aku" karya Chairil Anwar ini :
            AKU
    Kalau sampai waktuku
    kumau tak seorang kan merayu
    tidak juga kau
   Kita ubah dan kita beri tanda-tanda jeda (berupa garis miring satau atau dua) menjadi:
    Kalau sampai waktuku / kumau tak seorang kan merayu / tidak juga kau //
   Agar lebih jelas, baiklah kita gabungkan dengan bait atua larik-larik berikutnya.
   misalnya :
    Tak perlu sedu sedan itu
    Aku ini binatang jalang
    Dari kumpulannya terbuang
    Biar peluru menembus kulitku
    Aku tetap meradang menerjang
    (dan seterusnya)
   Bait II, III, dan IV itu lalu kita ubah menjadi :
    Tak perlu sedu sedan itu // Aku ini binatang jalng dari kumpulannya terbuang // Biar  peluru menembus kulitku / aku tetap meradang menerjang // .... dan seterusnya ...
   Setiap bait puisi itu, entah terdiri atas berapa larik, sebenarnya dapat kita samakan dengan satu paragraf dalam karangan berbentuk prosa, yaitu mengandung satu pokok pikiran.

2. Pertalian Makna pada Larik
   Setiap puisi terdiri dari beberap larik atu baris. Tiap kelompok atau bait ada yang terdiri atas dua larik, tiga larik, dan tidak tertentu jumlahnya.
   Beberapa larik yang membentuk kelompok itulah yang disebut bait, untaian, "rijm" (belanda) atau "strofe".
   Kalimat-kalimat yang terdapat dalam satu bait itu, jika lebih dari satu larik mempunyai pertalian makna. Begitu pula antara bait yang satu dengan yang lain sehingga seluruhnya bersama-sama dengan judul menunjukan makna dari puisi itu.
   Pertalian makna sering tidak kelihatan karena larik-larik itu berupa kalimat tidak lengkap.
   Perhatikan misalnya, contoh sebait atau sebagian puisi "Elang Laut" karya Asrul Sani yang terdiri atas 5 larik ini!

            ELANG LAUT
        Ada elang laut terbang
        senja hari
        antara jingga dan merah
        surya hendak turu,
        pergi ke sarangnya.
        ....................
                    "tiga menguak takdir"

    Kalau kita perhatikan baik-baik, jelas kiranya bahwa larik kedua dan ketiga itu berupa kalimat tidak sempurna.
   Hal itu menyebabkan pertalian makna sebagian puisi kurang jelas.
   Mungkin sebaiknya kita katakan demikian:
    Ada elang laut terbang senja hari / antara jingga dan merah.//
    Surya hendak turun pergi ke sarangnya//

   Apa yang berwarna antara jingga dan merah ?
   Dan apa yang turun ke sarangnya ?
   kiranya anda sependapat, bahwa jawaban yang tepat itu ;
   Yang berwarna antara jingga dan merah ialah senja.
   dan yang turun ke sarangnya ialah surya, jadi bukan elang.

   Di samping itu, ada salah satu usaha untuk memperlihatkan hubungan makna antara larik-larik tersebut dengan memakai penanada hubungan, penanda pertalian atua memakai hubungan eksplisit (secara lahir) dengankata depan, kata sambung, atau alat formal lain misalnya yang berupan afiks atau imbuhan.
(pengantar sastra, 2001:88)


                                    "Azharipoetok"

1 komentar:

  1. Casino Roll - Company Profile & Funding
    Casino Roll is an established online xo카지노 gambling platform that has been operating 텍사스 홀덤 룰 for 우리카지노 over 30 years and provides its customers with 바카라 a 온카지노 주소 wide range of casino  Rating: 3.5 · ‎Review by Casino Roll

    BalasHapus