Sabtu, 29 Desember 2012
Pembelajaran IPA di SD
Hakikat Pembelajaran IPA di SD a. Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran merupakan persiapan di masa depan, dalam hal ini masa depan kehidupan anak yang ditentukan orang tua. Oleh karenanya, sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Oemar Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam pengajaran tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya (Hisyam Zaini, 2004: 4). Berdasar beberapa pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18).
IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sri Sulistyorini, 2007: 39). Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam (Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7). Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. b. Tujuan Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa: 1) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi dan masyarakat. 2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari. 5) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang pengajaran lain. 6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari (Sri Sulistiyorini,2007:40)
Read more at: http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sd.html
Copyright cumanulisaja.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Senin, 24 Desember 2012
Motivasi Belajar
Secara bahasa motivasi berasal dari kata "motif" yang berarti sesuatu yang memberikan dorongan / tenaga untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah sesuatu yang menggerakan orang, baik secara fisik maupun mental untuk belajar.
Motivasi Belajar terdiri dari dua sumber, yaitu yang bersumber dari kesadaran sendiri (internal/intrinsik) dan yang bersumber dari luar (ekstrinsik/eksternal). Motivasi belajar yang berasal dari faktor internal, motivasi ini terbentuk karena kesadaran sendiri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan. Motivasi belajar yang berasal dari faktor eksternal yaitu berupa rangsangan dari orang lain atau lingkungan sekitarnya dan dapat mempengaruhi psikologi orang yang bersangkutan.
Faktor -faktor yang memberdakan motivasi belajar, diantaranya:
- Perbedaan fisiologis : rasa lapar, haus, hasrat sexsual, dll
- Perbedaan rasa aman : mental, fisik, intelektual, dll
- Perbedaan Kasih Sayang / afeksi
- Perbedaan Harga Diri : Prestise memiliki mobil/rumah mewah/jabatan, dll
- Perbedaan aktualisasi diri : Kemepatan seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya, sehingga berubah menjadi kemampuan nyata
- Menjelaskan tujuan belajar
- Membarikan hadiah
- Saingan / kompetensi
- Pujian
- Hukuman
- Membangkitkan dorongan
- Membantuk kebiasaan belajar yang baik
- Membantu kesulitan belajar
- Menggunakan metode belajar
- menggunakan media belajar
Minggu, 02 Desember 2012
Gunung Bingung
Sejajar gunung
dirundung bingung
mata air berkurang
mas intan menghilang
Cikuray, Guntur, Papandayan
kan kehilangan
musnah kekayaan
jadi tempat perambahan
Bencana datang
saling menyalahkan
Proyek datang
saling rebutan
Tak hiraukan lingkungan
Tak hiraukan keadaan
Tak hiraukan kesusahan
semua rekayasa
sang pecinta
harta, Mata Hatinya
tak lagi melihat
kesegsaraan rakyat
tak lagi mendengar ratap
jerit tangis rakyat
tak peduli kelaparan
tak peduli kekeringan
lantas....
siapa yang salah
aku, gunung kamu
kamu, gunung aku
ah..... ? semuanya.
Langganan:
Postingan (Atom)